Rabu, 25 Juli 2012

Seandainya




Film Seandainya yang disutradarai oleh Nayato Fio Nualadengan durasi 100 menit tersebut menceritakan tentangseseorang yang mengajari mencintai sunyi serta seseorang lainnya yang mengajari mencintai bunyi dan cinta menjadi lengkap karenanya

Cinta hidup dalam sunyi bersama Papa (ayahnya yang bisu dan tuli) dan percakapan mereka adalah bahasa isyarat. Hubungan mereka amat dekat dan semuanya berjalan normal, hingga muncul seseorang dalam hidup Cinta yaitu Arkana. Papa merasa Cinta berubah setelah ada Arkana dan menganggap Arkana adalah anak berandalan, sehingga Papa melarang Cinta berhubungan dengan Arkana. Namun Cinta dan Arkana pacaran secara backstreet, hingga akhirnya Papa tahu kalau Cinta tetap menjalin hubungan dengan Arkana, sehingga Papa amat marah dan kemarahannya telah mencapai puncaknya. Papa tak mau tahu lagi soal Cinta, sehingga kondisi Cinta makin memburuk hingga Papa membawanya ke dokter. Tidak terduga, Cinta ternyata sakit Leukimia dan dalam keadaan merasa bersalah pada Papanya dan sakit, Cinta memutuskan untuk menjauhi Arkana. Arkana merasa ada yang disembunyikan Cinta, hingga ia diam-diam mengikuti Cinta dan mengalami kecelakaan ringan

Tidak terduga, Papa "merestui" Cinta untuk berteman lagi dengan Arkana. Cinta merasa Papa memberinya restu, karena merasa usia Cinta tidak cukup panjang untuk mengerti apa itu arti cinta dan hubungan Papa Cinta dan Arkana membaik, bahkan Papa memberitahu soal sakit Cinta pada Arkana. Tapi di depan Cinta, Arkana bersikap seakan-akan Cinta hanya sakit ringan. Arkana tidak memperlakukan Cinta seperti orang sakit, walau di belakang Cinta, Arkana tak dapat menutupi luka hati dan ketakutannya ditinggal Cinta

Tepat malam sebelum operasi dengan resiko komplikasi dan berujung pada kematian, mungkin malam itu merupakan malam terakhir mereka berdua dan ada yang harus pergi, tapi kalau pun seseorang pergi, seseorang yang ditinggalkan tidak akan pernah benar-benar merasa sendirian, karena mereka saling mengajari arti cinta, saling menguatkan dan belajar bahwa semua orang harus berdamai dengan ketakutan